PENYEBAB TERKIKISNYA KEDISIPLINAN REMAJA
Faktor Intern :
1. Kemalasan
2. Kurangnya rasa semangat belajar pada siswa
3. Rasa tidak mau tau yang cukup kuat
4. Rasa ketergantungan pada teman
5. Meremehkan / menganggap enteng suatu pelajaran atau masalah
6. Minimnya rasa pendirian sehingga mudah di bujuk teman
Faktor Ekstern :
1. Pengaruh lingkungan sekitar
2. Perkembangan jaman yang menyebabkan pergaulan remaja makin mudah berkembang
3. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap study anaknya
4. Perkembangan tekhnologi yang di salah gunakan oleh remaja
DAMPAK DARI KETIDAK DISIPLINAN
1. Prestasi baik akademis maupun non akademis jadi menurun
2. Rasa bersalah dan rasa minder datang menghampiri
3. Membenci suatu pelajaran yang hasil nilainya jelek
4. Terkena hukuman dari guru
5. Di hantui rasa takut kepada orangtua atas nilai yang di peroleh selama ini. Terutama pada saat akhir semester atau penerimaan raport.
6. Menjadi bahan pertimbangan oleh guru-guru saat kenaikan kelas
7. Mau tidak mau kita harus rela melepas dan memuseumkan cita-cita kita selama ini
8. Mengecewakan sekaligus gagal menjadi anak yang membanggakan bagi orangtua
9. Rasa minder tiba saat bergaul dengan teman yang kita rasa lebih pandai dari kita
PENGARUH TEKHNOLOGI PADA PRESTASI REMAJA
Di saat era globalisasi seperti sekarang ini, tekhnologi semakin berkembang. Mau apapun kita, InsyaAllah akan mudah mendapatkannya dengan memakai tekhnologi terkini.
Internet contohnya, saat ini, siapa sih yang tidak mengenal internet? Mulai dari anak-anak seusia SD, hingga dewasa yang menjalankan bisnisnya melalui internet pun sering kita jumpai. Tapi jangan salah, tidak hanya manfaatnya saja yang dapat kita rasakan, namun dampaknya pun dapat cepat berkembang bagi para penggunanya.
Tak perlu jauh-jauh, situs pertemanan seperti Facebook, Friendster, dan Twiter contohnya. Banyak orang yang tergiur untuk bergabung menjadi komunitasnya dengan tujuan yang bermacam-macam, mulai dari hanya sekedar saling mengenal banyak orang dan menambah teman, hingga bisnis dan kontak jodoh atau saling mengenal lebih dalam. Dan tak bisa dipungkiri bahwa situs itu, membuat para komunitasnya ketagihan. Setiap hari rasanya pengen untuk terus online agar tak ketinggalan informasi. Dan kami yakin itulah yang saat ini sedang meradang di dunia remaja. Banyak remaja seusia kita, yang lupa waktu saat mengakses internet sehingga waktu belajar kita terkurangi, malahan bisa jadi tidak belajar.
Itu merupakan contoh yang tidak terlalu dalam, jika kita lebih dalam memahami lagi, dengan gadget yang sering digunakan banyak kalangan dari anak sd hingga dewasa. Apakah itu?? Telephon seluler adalah jawaban yang tepat. Semakin waktu berjalan, semakin banyak inovasi fitur handphone seperti kamera, mp3, dan juga web browsing. Untuk mendapatkan sebuah handphone saja, kita tak perlu merogoh kocek yang terlalu dalam. Dan banyak orangtua yang membekali anaknya walau usia anaknya masih SD dengan gadget tersebut.
Yang sangat disayangkan, banyak penggunanya yang menyalah gunakan pemakaian fitur handphone. Saat ini sering kita dengar mengenai UU pornografi yang berlaku di
6
internet. Kami harap pemerintah lebih bertindak lebih jauh terhadap hal ini.
Hmmm… sungguh tragis dan ironi jika ditelusuri tentang nasib anak bangsa yang di emban -emban untuk mengharumkan
Mungkin dari dua contoh diatas kita dapat lebih mengembangkan sendiri tentang berbagai macam pengaruh tekhnologi.
ORANGTUA VS ANAK
Sebagai seorang anak, tentunya kita juga ingin penuh perhatian dan kasih sayang kedua orangtua kita. Terkadang banyak kasus tentang hausnya kasih sayang yang dirasakan seorang anak terhadap kedua orangtuanya yang hanya mementingkan uang dibanding memperhatikan perkembangan anaknya.
Lalu apa sih yang seharusnya dilakukan oleh orangtua guna kesuksesan anakya? Tentunya dengan penuh perhatian dan kasih sayang untuk membimbing anak. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya untuk meraih kesuksesan di sekolah dan kedepannya.
Saya rasa orangtua berkewajiban sebagai berikut :
1. Memperhatikan keadaan hati atau perasaan yang sedang di alami sang anak.
2. Lebih melakukan pendekatan secara halus agar anak merasa enjoy dalam kehidupan remajanya.
3. Tidak terlalu membebani pikiran sang anak dengan berbagai macam target yang di inginkan orangtua.
4. Mengawasi pergaulan anak dan dunia sekitarnya.
5. Menjaga kesopanan atau etika sang anak dengan memberi berbagai pengertian mengenai dunia luar.
6. Tidak terlalu memberi gadget seperti HP mewah untuk kesehariannya. Karena demi keselamatan anak juga.
7. Tidak terlalu memanjakan anak, sehingga anak jadi mudah berinteraksi dengan dunia baru tanpa perlu takut-takut dan berani menghadapi tantangan.
8. Lebih mengontrol jadwal belajar anak dengan jadwal bersantai.
9. Memberi dukungan kepada anak agar tidak bosan-bosan membuka jendela ilmu.
10. Mengatur dan mengendalikan emosi anak dengan mengasah kesabaran anak.
Mungkin hanya itu setahu saya, tapi saya yakin banyak lagi yang harus dilakukan oleh orangtua demi keberhasilan anaknya.
T2 (TRIK-TRIK) DEMI KEBERHASILAN
Sebagai seorang remaja usia SMA tentu merupakan masa peralihan dari jenjang anak-anak ke lebih tinggi lagi tingkatnya yaitu remaja yang hampir memasuki jenjang dewasa. Tentu banyak hal yang dilakukan oleh anak seusia kita yang sering disebut kenakalan remaja.
Tenang saja, kita masih bisa mengantisipasi demi keberhasilan kita kok.. caranya adalah:
1. Menjaga pergaulan dengan teman-teman sebaya kita agar tidak terjerumus menjadi remaja yang bersikap kurang benar.
2. Menjaga diri dari teman yang sekiranya agak bertentangan dengan pemikiran kita.
3. memperkokoh iman agar tak mudah tergoyahkan oleh kepalsuan dunia.
4. Lebih bisa mengatur waktu dan juga membedakan mana waktu belajar dan juga bersantai.
5. Memperbaiki cara belajar lama dan mengganti dengan cara belajar baru yang lebih menyenangkan sekaligus cepat nyambung.
6. Menambah waktu belajar dan keintensifan belajarnya agar lebih menunjang prestasi.
7. Mengurangi waktu Online di internet jika hanya browsing tak bermanfaat agar waktu tak terbuang sia-sia.
8. Saling menguatkan rasa sesama kepada teman agar bisa saling memahami dan mengingatkan dalam melangkah.
9. Memperbanyak membaca buku-buku agar memperluas pengetahuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar